Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Titipan Hadiah dari Jamaah


Selepas kuliah shubuh, salah seorang jamaah menghampiri. 

Pak Mahpud, saya mengenalnya. Pernah saya bahas di tulisan sebelumnya. Perihal kritikan beliau tentang masjid yang hanya getol pembangunan tapi minim pengajian.

Saya kira beliau mengajak diskusi soal topik yang saya sampaikan tadi. Saya senang jika ada jamaah yang memberikan feedback dengan bertanya, memberi masukan atau bahkan meluruskan penjelasan yang dirasa keliru.

Namun, sepertinya tidak. Beliau membawa sesuatu.

"Mas, kulo nitip niki ke njenengan", ucapnya membuka pembicaraan. 

Dikasihnya bungkusan kresek putih ke saya.

"Lho, nopo niki, Pak?"

"Niki saya kasih ke njenengan saja, Mas".

Meski kresek putih itu tertutup rapat, saya tahu dari bentuknya, pasti isinya adalah buku. Dengan senang hati, saya terima pemberian Pak Mahpud. Siapa yang tidak senang kalau diberi sesuatu, apalagi dikasih buku. Hadiah buku adalah pemberian yang paling saya suka. 

"Saya dulu diberi wasiat oleh Bapak, Mas. Diminta mempelajari ini dan menyampaikan isinya ke masyarakat", ujarnya.

Beliau melanjutkan, "Tapi mas, saya tidak bisa seperti njenengan yang bisa mengisi ceramah ke masyarakat. Generasi muda seperti njenengan ini mas, yang saya harapkan. Saya salut, njenengan masih muda tapi berani berdakwah. Jadi, buku ini saya titipkan saja ke njenengan, Mas. Njenengan pelajari untuk bekal ceramah."

Saya terdiam menyimak perkataan beliau. Sebenarnya saya juga ndak bersedia mengisi kuliah shubuh jika ndak dijadwalkan. Ilmu saya terlalu miskin, sedang banyak orang alim yang biasa meramaikan masjid. 

Disisi lain, saya juga bersyukur, karena ini adalah kesempatan berharga. Saya anggap kuliah shubuh adalah sarana belajar menyampaikan kebaikan serta menambah kebermanfaatan bagi umat islam. Bukankah kesuksesan itu diukur dari banyaknya kebermanfaatan diri untuk orang lain? 

Tak lupa, saya sampaikan terima kasih ke Pak Mahpud. Beliau orang pertama, jamaah masjid yang menghadiahkan saya buku. 

Sampai rumah, buku itu langsung saya buka. Buku terjemah dari kitab ulama Mesir, Ithaful-Anam Bikhuthab Rasulil-Islam cetakan Darul Fadhilah Kairo. Isinya keren. Bahasanya ringan, namun ulasannya mendalam. Menjelaskan 574 khutbah Baginda Nabi yang disampaikan ke Para Sahabat. 

Pak Mahpud menitipkan sesuatu yang berat, mendakwahkan isi buku ke masyarakat. Akan saya pelajari dan sampaikan isinya semampu saya. Semoga Allah balas ganjaran kebaikan dan pahala jariyah untuk Pak Mahpud. 

Jika ada yang ingin menghadiahkan buku lagi, jangan sungkan-sungkan, saya akan terima dengan hati ikhlas riang gembira.

Posting Komentar untuk " Titipan Hadiah dari Jamaah"