Jalan Rusak atau Jalan Hancur?
Ada pemandangan "istimewa" di jalan raya Pare-Plosoklaten. Jalan ini menjadi langganan saya pulang ke Mojokerto tiga tahun terakhir. Meskipun nyaris tidak ada aspal yang tersisa, saya berusaha tabah karena belum berhasil menemukan alternatif pengganti yang tidak memutar jauh. Maklum, jika lewat jalan tikus, kasian tikusnya.
Awalnya, lubang-lubang kecil timbul dari aspal yang tipis. Lambat laun, aspal di jalan ini makin habis terkikis. Memunculkan kubangan kolam yang jumlahnya banyak, dalam dan membesar. Tentu ini prospek bagus bagi anda para peternak lele.
Pas musim hujan bak tambak ikan, pas musim kemarau penuh debu beterbangan. Maqom jalan ini bukan lagi jalan rusak, melainkan jalan hancur.
Padahal, jalan ini kini sudah menjadi jalur utama Blitar-Surabaya ataupun sebaliknya. Tak heran, bis antar kota hingga truk logistik lewat jalan ini.
Sebenarnya, jalan hancur ini tak lebih dari 2 km saja. Untungnya, sebelum dan sesudah jalan hancur ini, sudah di-cor lebar.
Namun demikian, lewat 2 km jalan hancur dengan intensitas sering, rasanya sudah cukup. Cukup untuk menghancurkan sparepart kendaraan pendek. Constant velocity joint dan suspension part, utamanya.
Saya tak habis pikir, kenapa 2 km ini tidak sekalian di-cor saja. Kepalang tanggung. Bahkan bisa dibuat seperti jalan Plosoklaten-Wates yang mulus itu.
Toh, reputasi yang baik bakal kembali ke pemerintah daerahnya. Kebermanfaatan juga kembali ke rakyat nya. Jadilah slogan "Kediri Lagi" itu memang tepat, karena didukung infrastruktur jalan yang bagus.
Andaikan saja, tiap mobil bisa di-cheat mobil terbang seperti di GTA San Andreas. Tentu sangat bermanfaat digunakan di jalan ini.
Selasa kemarin, ketika berangkat menuju Blitar, saya lihat beberapa bagian jalan hancur ini mulai diuruk. Kubangan kolam minimal bisa tertutupi. Semoga saja segera di-cor beneran.
Jika saja jalan seperti ini saya jumpai di kampung halaman saya, tentu saya teringat pada sosok bapak pengecoran jalan di Mojokerto, Eks Bupati Mustofa Kamal Pasha. Yang berjasa besar untuk mengecor jalan rusak dan jalan kampung hingga pelosok kabupaten. Sayangnya satu, dia seorang koruptor.
Posting Komentar untuk " Jalan Rusak atau Jalan Hancur?"