Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dungeon, Cafe Goa Bawah Tanah

Kala berkunjung ke Blitar tempo hari, sepupu saya, Neng Nila dan Mas Arif cerita jika baru buka usaha cafe yang kekinian.

"Pandemi begini, ngajar daring sulit, Dek. Apalagi ngajar TK", keluh Neng Nila.

"Opo neh aku, guru olahraga, moso tumon olahraga online", tambah Mas Arif.

Mengisi kekosongan, buka cafe adalah alternatif. Apalagi kini banyak cafe yang nge-hits. Saya berjanji berkunjung kesana jika ada kesempatan.

Minggu kemarin, janji saya tertunaikan. Sekalian silaturahmi lebaran.


Lokasi cafe ada di kiri jalan, di jalan raya Pacet-Trawas yang berpanorama indah. Tepatnya di Desa Claket. Saya kesulitan menjelaskan 'ancer-ancer'-nya, tapi ingat namanya, Dungeon Coffe. Ada plakatnya.

Ketika saya tanya, nama cafenya yang aneh, Mas Arif bilang jika nama itu terinspirasi dari anime. Entah bahasa apa. Artinya goa. Benar juga sih.

Menuju ke cafe dengan menuruni anak tangga. Mirip goa bawah tanah. Desain cafenya juga keren. Saya kira di dalam cafe hawanya sumuk. Ternyata saya salah. Sejuk sekali. Tidak ada tempat di Claket yang berhawa sumuk layaknya Mojosari.

Ke depan, agar jangkauan lebih luas, cafenya akan dibuat diatas lokasi sekarang, sekarang masih digunakan jadi toko.

"Ada kerabat yang berbaik hati meminjamkan tempat, Dek. Beliau juga pengurus MWCNU Pacet."

Saya ndak hapal nama menunya yang keren-keren itu. Dilihat dari namanya saja, rasa kok ya uenak. Ketika saya incip rasanya, butiran kenikmatannya terasa sampai ubun-ubun.

Saat pamit, masih diberi oleh-oleh perasan susu segar khas Claket.

Jika kawan-kawan lagi berwisata ke Claket, bolehlah dicoba berkunjung ke cafe ini. Jam efektif bukanya, dari Pukul 14.00 hingga 23.00.

Semoga Dungeon Caffe makin berkembang.

Posting Komentar untuk " Dungeon, Cafe Goa Bawah Tanah"